Waktu Terbaik Peremajaan Sel

Sumber: Buku ‘Makan Sekali Sehari: Membuat 20 Tahun Lebih Muda’, Penulis Dr. Yoshinori Nagumo, Penerbit Qanita

Dua puluhan tahun lalu, sekelompok ilmuwan AS menemukan zat yang kemudian disebut hormon peremaja sel. Ketika itu, orang-orang yang menginginkan peremajaan kulit bersedia membayar mahal untuk mendapatkan suntikan zat tersebut. Upaya ini sempat menjadi tren. Sayang sekali, tidak banyak orang tahu bahwa tubuh kita pun sebenarnya mampu menghasilkan hormon pertumbuhan dalam jumlah yang cukup untuk meremajakan sel.

Hormon pertumbuhan dihasilkan ketika kita tidur terlelap pada jam istirahat. Meskipun diproduksi ketika kita terlelap, bukan berarti kita dapat memperoleh manfaat tersebut dengan tidur kapan saja. Produksi hormon peremaja sel paling maksimal pada pk. 22.00-24.00.

Tidur terbagi menjadi dua fase, yaitu tidur dengan REM dan tidur tanpa REM.

Ketika bayi tidur, bagian bawah kelopak matanya tampak bergerak-gerak. Fenomena ini disebut REM (rapid eye movement). Tidur dengan REM atau lebih sering disebut “tidur REM” adalah tidur dengan keadaan otak masih terjaga atau tidur dengan kesadaran. Ketika melalui fase tidur REM, kita terkadang bermimpi dan terbangun sejenak setiap 30-60 menit. Fase tidur ini dapat mengembalikan kondisi tubuh yang lelah; tetapi karena otak masih terjaga, kualitas tidur REM dapat dikatakan tidak sempurna. Tidur REM dalam durasi yang terlalu lama membuat badan kita terasa tidak nyaman setelah terbangun.

Fase tidur yang benar-benar mengistirahatkan kerja otak disebut tidur tanpa REM. Fase ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Oleh sebab itu, saat mereka tertidur, tubuh mereka menghasilkan hormon pertumbuhan yang menambah tinggi badan dengan cepat. Terhentinya pertumbuhan pada orang dewasa disebabkan oleh berkurangnya fase tidur ini.

Akan tetapi, baik tidur REM maupun tidur tanpa REM akan terjadi secara bergantian setiap satu jam. Fase tanpa REM biasanya berlangsung secara optimal pada pk. 22.00-24.00. Menjelang pagi hari, tidur seseorang memasuki fase REM yang berlangsung paling lama. Tidur tanpa REM sering disebut “tidur pulas” dalam bahasa sehari-hari, dan fase tidur ini amat penting.

ULASAN WIED HARRY:
Seperti yang diajarkan dalam Food Combining, sepanjang fase penyerapan dan pemanfaatan nutrisi (asimilasi) pk. 21.00-04.00 sebaiknya kita sudah dalam kondisi tertidur. Pada saat itu, “hormon ngantuk” melatonin -yang juga merupakan hormon peremaja sel- diproduksi secara besar-besaran, terutama di lingkungan tanpa cahaya benderang. Karenanya, penting bagi kita untuk tidur dengan penerangan terbatas, dalam cahaya temaram. Kebiasaan begadang, tidur larut malam, mengganggu fungsi organ cerna menyerap dan memanfaatkan nutrisi makanan, serta mengganggu produksi hormon peremaja sel tersebut.

Foto: Istimewa

Image

Leave a comment